Discovershort videos related to jika besok hari terakhir hidup di dunia on TikTok. Watch popular content from the following creators: aerdyansyah(@aerdyansyah), adeliaanatasya🍃(@_aaccaa16), SABA REHMAN 🌷(@saba_r1109), gan(@favvurboiii), Afik Khairul(@afikkhairul), X_Khtm•Ygy♡(@x_khtmhygy), Mirza_ynwa 🍂(@mirza_ynwa), Awa(@awa.co), jangan lupa bersyukur🐱⚽(@muzzammil087
Jika Hari Ini adalah Hari Terakhirku" mengundang kita untuk merenungkan hal apa yang dapat kita lakukan di hari terakhir di kehidupan kita. Sekaligus juga m
Hariini adalah mikrokosmos dari hari-hari berikutnya dan merupakan bentuk mini dari keseluruhan hidup Anda. Tinggi rendahnya motivasi diri Anda, ditentukan dari bagaimana Anda memandang penting tidaknya hari ini. selalu ngaku tidak ada cewek bila di tanya. selalu mengatakan "sayang" pada setiap cewex. baik tapi cuek. sekitar 30 orang
Vay Tiền Nhanh.
Ya Tuhan , ajarlah kami menghitung hari2 kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana – Prophet Moses Renungan yang diambil dari buku THE POWER of HOPE – Paulus Winarto Tip untuk menjadi lebih berbahagia adalah dengan menganggap hari ini adalah hari terakhir hidup kita di dunia. Namun, disisi lain , saya kira juga benar bahwa dengan menganggap hari ini sebagai hari terakhir, kita punya kesempatan untuk menunjukkan kasih kita kepada orang-orang yang dekat di hati kita. Saya ingat seorang wanita karier yang kabarnya hingga hari ini masih mengalami stress berat lantaran selalu menolak permintaan anaknya untuk dimandikan. Ceritanya, selama beberapa waktu, setiap pagi sebelum sang ibu berangkat ke kantor, anaknya yang masih kecil itu meminta sang ibu untuk memandikannya. Setiap kali permintaan itu dilontarkan, selalu terdengar jawaban yang sama, “Mama kan sibuk, Mama harus kerja keras untuk cari uang agar kamu bisa dapat makanan, rumah, mainan, sekolah, dan segalanya yang terbaik. Mama kan sudah sewa dua pembantu khusus untuk mengurus kamu. Jadi ngapain Mama harus mandiin kamu?” Meskipun “lagu” yang didendangkan sang ibu selalu sama, sang anak tetap tidak berubah pendirian. Ia tetap minta dimandikan. Ini terjadi selama berhari-hari dan sang ibu tetap tidak juga mau memandikannya. Suatu hari anak ini terkena demam berdarah dan beberapa waktu kemudian meninggal. Kali ini,dengan berlinang air mata, sang ibu memandikan – bukan lagi anaknya – melainkan jenazah anaknya. Oh , betapa menyedihkan ! Benar kata orang bijak bahwa hal-hal kecil lah yang kerap membuat penyesalan terbesar di hati kita. Beberapa jam yg lalu – sebelum saya menulis artikel ini – putri kami, Priscilla, tampak gelisah.. Ini biasa ia alami menjelang jam tidur. Ia bolak balik dikasur. Ketika saya beranjak keluar dari kamarnya, ia menangis. Rupanya ia meminta saya me-nina bobo-kannya. Saya dan istri kemudian memainkan peranan itu. Kami sama-sama mem-pok-pok menepuk-nepuk secara lembut punggungnya dan ia pun tertidur lelap. Sungguh sukacita besar bagi kami, orangtua, melihat anak kami bisa tidur nyenyak. Memandang dadanya yang naik turun saat bernapas membuat kami terkadang sangat terharu sekaligus sukacita. Benar kata seorang sahabat yang kebetulan seorang pastor, “Tujuan pernikahan adalah kebahagian dan Tuhan menyempurnakan itu dengan kehadiran anak.” Terimakasih, Tuhan. Terus terang mata saya berkaca-kaca ketika menulis artikel ini. Namun, saya ingin sekali mengajak kita semua merenungkan lebih jauh arti hari terakhir. Tidak ada yang pernah tahu kapan kita akan dipanggil. Tidak ada juga yang tahu kapan orang-orang yang kita kasihi akan dipanggil. Seorang sahabat yang juga pengusaha pernah berkomentar, “Setiap hari kita diberi kesempatan untuk mengasihi dan juga dikasihi. Itu satu paket! Pada saat kita mengasihi, kita pun karena rutinitas dan kesibukan sendiri, kita jadi lupa sehingga menganggap semuanya biasa biasa saja.” Memang, kadang kita baru betul-betul merasa kehilangan ketika semuanya itu telah pergi untuk selamanya. Saya sendiri terkadang masih merasa menyesal karena sering menolak menolong nenek saya. Sebagai anak yang dibesarkan oleh kakek dan nenek, saya terkadang suka nakal dan manja. Ketika duduk dibangku sekolah dasar, nenek yang saya kasihi agak sulit berjalan. Terkadang ia meminta bantuan saya untuk menggandengnya saat berjalan. Namun, harus jujur saya akui, terkadang saya menghindar ketika ia meminta uluran tangan saya. Penyesalan itu masih ada hingga detik ini, namun saya juga sadar bahwa saya tidak bisa kembali ke masa lalu.. Nenek pun sudah berpulang saat saya duduk dibangku SMP. Seorang bijak pernah berkata, “Salah satu cara terbaik menunjukkan kasih kita kepada mereka yang telah tiada adalah dengan mengasihi orang2 yang masih hidup, khususnya orang-orang yang dekat di hati kita.” Sebuah nasihat yang amat berharga!” Jadi, selagi masih ada kesempatan, lakukanlah yang terbaik dan jadilah diri kita yang terbaik karena kita tidak pernah tahu kapan hari itu akan tiba. Kasihilah orang-orang yang paling dekat di hati kita seolah-olah hari ini adalah hari terakhir, entah bagi kita atau bagi mereka. Toh, tidak ada salahnya menganggap ini adalah hari terakhir jika kita bisa memperoleh banyak manfaat positif darinya. Sepuluh aturan menuju hidup yang lebih berbahagia 1. Berbagi 2. Melakukan kebaikan, walaupun org anggep kita “sok baik” atau “pura-pura baik”, tapi lakukan dengan tulus 3. Selalu mengucap syukur 4. Belajar penuh semangat 5. Mengunjungi orangtua dan belajar dari pengalaman mereka 6. Memandang lekat lekat wajah seorang bayi dan mengaguminya 7. Sering tertawa adalah minyak pelumas hidup 8. Berdoa untuk mengetahui jalan Tuhan 9. Membuat rencana seperti Anda akan hidup selamanya – dan itu pasti 10. Hidup seakan akan hari ini adalah hari terakhir hidup Anda dimuka bumi diambil dari Renungan Untuk hari ini
Chord Hari Terakhirku Pdt. Dr. Erastus Sabdono Transpose Chord F Verse 1 F Gm Kalau hari ini hari terakhirku C F Kupulang kerumah abadi Bapaku F Bb Bbm Tak ada sesuatu yang kupertahankan F G C Tak ada lagi yang masih kunantikan Verse 2 F Gm Kalau hari ini hari terakhirku C F Mestinya hidup tlah bersih di mataMu F Bb Bbm Pekerjaan Bapa harus kutunaikan F C F Sedia menghadap pengadilan Tuhan Chorus F Bb Tolong aku F Hidup tidak bercacat cela Gm Tolong aku C F Tuk berkenan di hadapan Bapa Gm C Hanya ini satu-satunya Am Dm Tujuan hidupku Gm C Persiapkan diri menjadi mempelai F Di kerajaanMu
lagu tuhan bila ini adalah hari terakhirku hidup di dunia